Jumat, 08 Februari 2013
Android
merupakan sistem operasi mobile yang sekarang sudah menguasai dunia. Penggunaan
perangkat mobile menggunakan Android OS sudah menjadi gaya tersendiri bagi
penggemar gadget di seluruh dunia. Tapi tidak banyak orang tahu Sejarah Android dan perkembangannya hingga
sekarang ini.
Sistem operasi Android di dirikan oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris
White pada tahun 2003. Perkembangan Android semakin pesat sejak Google
menjadi pengembang dari sistem operasi mobile ini. Berikut Sejarah
Perkembangan Sistem Operasi Android Hingga Sekarang yang dikutip dari
DetikInet.
"Apakah ini menarik bagi Google?" itulah yang ditanyakan Andy Rubin,
pendiri Android pada Larry Page, pendiri Google. Kala itu adalah tahun 2005 dan
kedua pria tersebut bertemu di lobi kantor pusat Google. Pertemuan ini bukan
yang pertama. Mereka telah berjumpa tiga tahun sebelumnya, ketika Rubin akan
merilis smartphone yang dibuatnya bernama Sidekick yang memakai mesin cari
default Google. Kala itu, Google belum begitu meraksasa. Hubungan baik itu
terus berjalan dan Rubin lah yang mengajak bertemu Larry Page. Rubin berniat
untuk memamerkan Android.
Rubin kemudian berpresentasi pada Page bahwa ponsel
semakin menuai popularitas. Namun sayangnya, industri mobile terjebak pada
sistem yang tertutup. Rubin merasa punya solusi dengan Android, platform mobile
open source yang bisa diinstal semua vendor ponsel. Android dikatakannya punya
spirit Linux tapi akan sepopuler Windows. Ketika itu, Rubin sejatinya tidak
terlalu menginginkan uang dari Page, namun mengharapkan dukungan. Dia menilai
akan menarik lebih banyak pendanaan datang jika ada dukungan dari nama besar
Google. Tidak sekadar presentasi, Rubin pun mengeluarkan prototipe ponsel
Android.
Android dipinang google
Page pun memegang prototipe itu. Ia tahu bahwa
komputer PC lambat laun akan kehilangan popularitas digantikan perangkat
mobile. Namun Page berpikir ponsel masih kurang powerful dan softwarenya
berbeda-beda. Iklan dan layanan Google bisa jadi akan tampil tidak bagus di
ponsel.
Namun apa yang ditakutkan Page adalah ranah mobile nantinya akan dikuasai pesaing beratnya, Microsoft. Kala itu, Windows Mobile sedang tumbuh pesat. Page pun ingin bertindak cepat untuk mencegah kemungkinan tersebut.
Namun apa yang ditakutkan Page adalah ranah mobile nantinya akan dikuasai pesaing beratnya, Microsoft. Kala itu, Windows Mobile sedang tumbuh pesat. Page pun ingin bertindak cepat untuk mencegah kemungkinan tersebut.
Ide Rubin pun menarik perhatian Page. Malah ia
akhirnya memutuskan tidak sekadar mendukung, namun ingin membeli Android secara
keseluruhan. Rubin pun terkejut, namun jelas merasa sangat senang
Jadilah Google meminang Android pada bulan Juli 2005, diestimasi harganya sekitar USD 50 juta. Jagat teknologi pun dipenuhi spekulasi apa yang akan dilakukan Google dengan Android.
Banyak yang mengira Google akan merilis handset dengan merek sendiri. Terlebih pada tahun 2007, Apple merilis iPhone. Namun dugaan tersebut salah.
Jadilah Google meminang Android pada bulan Juli 2005, diestimasi harganya sekitar USD 50 juta. Jagat teknologi pun dipenuhi spekulasi apa yang akan dilakukan Google dengan Android.
Banyak yang mengira Google akan merilis handset dengan merek sendiri. Terlebih pada tahun 2007, Apple merilis iPhone. Namun dugaan tersebut salah.
Perkenalan android
November 2007, Google mengadakan konferensi pers.
Ternyata tidak ada Gphone diluncurkan. Namun diumumkan terbentuknya Open
Handset Alliance yang didirikan Google bersama 34 perusahaan lain, untuk
mengembangkan OS Open Source.
Kala itu, banyak pihak masih skeptis, terutama para
pesaing. CEO Microsoft Steve Ballmer menilai kata-kata Google kosong. Sedangkan
Nokia mengira OS tersebut hanya versi Linux biasa dan bukan ancaman signifikan.
Seminggu kemudian, Google meluncurkan software
developer kit Android gratis di websitenya dan mengadakan perlombaan aplikasi
terbaik. Niat Google akhirnya tercium, mereka akan merilis OS yang akan
digunakan oleh banyak vendor.
HTC, Motorola dan LG mengumumkan rencana produksi
handset Android. OS ini sepenuhnya bebas dikustomisasi oleh pabrikan. Misi
Google adalah semakin banyak orang akan mengakses layanan Google dari Android.
Android digadang akan menggantikan PC.
"Android adalah pembuatan ulang internet dan
cerita tentang PC. Dan semua itu akan terjadi pada tahun depan," kata CEO
Google kala itu, Eric Schmidt dengan nada optimistis.
Ponsel pertama android
Ponsel pertama dengan sistem operasi Google Android
akhirnya dirilis tahun 2008. Ponsel besutan HTC yang dinamakan T-Mobile G1 itu
diluncurkan di New York dan kala itu digadang-gadang bakal menggoyang dominasi
smartphone Apple iPhone ataupun BlackBerry.
Ponsel itu mulai dijual di Amerika Serikat pada bulan
Oktober seharga USD 179 dan di Inggris pada awal November. Kedatangan Android
tentunya meruncingkan persaingan antara Google dengan para rival seperti Apple,
Microsoft dan Nokia untuk menciptakan software ponsel generasi masa depan.
Ponsel G1 yang dibundling operator T-Mobile punya fitur layar sentuh dan keyboard sliding qwerty. Juga diberikan tiga pilihan warna bagi konsumen yakni hitam, putih dan cokelat. Fitur Wi Fi,GPS, kamera 3 megapiksel, email maupun instant messaging juga tersedia di ponsel ini.
G1 dilengkapi dengan berbagai aplikasi online Google semacam Gmail, YouTube dan juga ‘Google Maps Street View'. Dengan handset Android, Google ingin memicu makin banyak orang mengakses internet dan memakai layanan pencarian serta iklannya yang jadi sumber pemasukan utama.
HTC Dream cukup laris meski tidak sefenomenal iPhone. Namun, inilah cikal bakal ponsel Android yang kini menguasai dunia.
Ponsel G1 yang dibundling operator T-Mobile punya fitur layar sentuh dan keyboard sliding qwerty. Juga diberikan tiga pilihan warna bagi konsumen yakni hitam, putih dan cokelat. Fitur Wi Fi,GPS, kamera 3 megapiksel, email maupun instant messaging juga tersedia di ponsel ini.
G1 dilengkapi dengan berbagai aplikasi online Google semacam Gmail, YouTube dan juga ‘Google Maps Street View'. Dengan handset Android, Google ingin memicu makin banyak orang mengakses internet dan memakai layanan pencarian serta iklannya yang jadi sumber pemasukan utama.
HTC Dream cukup laris meski tidak sefenomenal iPhone. Namun, inilah cikal bakal ponsel Android yang kini menguasai dunia.
Ramai-ramai mencoba kemampuan android
Google Android kemudian menarik semakin banyak
peminat. Pada akhir 2008, grup Open Handset Alliance yang didirikan Google
untuk mendukung pengembangan Android berhasil menggaet 14 anggota baru yang
terdiri dari berbagai perusahaan bidang teknologi.
Perusahaan tersebut bergerak dalam berbagai bidang, mulai dari pembuat ponsel, operator telekomunikasi hingga produsen chip. Bergabungnya perusahaan baru ini berarti semakin memperkuat posisi Android dalam industri ponsel, khususnya untuk menyaingi popularitas iPhone dari Apple.
Nama-nama baru yang bergabung termasuk perusahaan besar seperti Sony Ericsson, ARM, Asustek, Garmin, Huawei Technologies, Toshiba, dan Vodafone.
Perusahaan tersebut bergerak dalam berbagai bidang, mulai dari pembuat ponsel, operator telekomunikasi hingga produsen chip. Bergabungnya perusahaan baru ini berarti semakin memperkuat posisi Android dalam industri ponsel, khususnya untuk menyaingi popularitas iPhone dari Apple.
Nama-nama baru yang bergabung termasuk perusahaan besar seperti Sony Ericsson, ARM, Asustek, Garmin, Huawei Technologies, Toshiba, dan Vodafone.
"Para anggota baru ini akan mengembangkan
perangkat yang kompatibel dengan Android, memberi kode yang diperlukan dalam
Android Open Source Project, ataupun mendukung ekosistem yang akan mempercepat
ketersediaan perangkat berbasis Android," demikian pernyataan dari Open
Handset Alliance
Produsen handset Sony Ericsson misalnya, menyatakan sedang mengerjakan perangkat Android yang diharapkan bisa dirilis pertengahan tahun 2009. Sedangkan Samsung dan LG juga tenga bersiap merilis Android pertamanya.
Produsen handset Sony Ericsson misalnya, menyatakan sedang mengerjakan perangkat Android yang diharapkan bisa dirilis pertengahan tahun 2009. Sedangkan Samsung dan LG juga tenga bersiap merilis Android pertamanya.
Jenis-jenis android
Android versi 1.1
Pada 9 Maret
2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan
pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian
suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada
pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan
Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat
beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi
ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah
video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara
otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang
dapat disesuaikan dengan sistem.
Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi
1.6) dirilis pada bulan September dengan menampilkan proses pencarian yang
lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol
applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang
memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan
galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN,
Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text
to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi
VWGA.
Android versi 2.0/2.1 (Éclair
Pada 3
Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair),
perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps
3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5,
daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital
Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk
bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan
investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps
- aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang
aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya
dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan
semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin
banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada
sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi
Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android
dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan
aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei
2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya
terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi
2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang
mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD
Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update
dalam aplikasi Android Market.
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6
Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan
umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan
permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User
Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru
(reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan
kemampuan Near Field
Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari
satu.
Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Android
Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran
layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah
didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga
akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat
dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola
Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia.
Perangkat tersebut bernama Eee
Pad Transformer produksi dari Asus.
Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.
Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Diumumkan
pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan
menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan
data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial,
perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi
informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan sistem
operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus.
Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android
Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah
keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input
keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice
Search yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang
diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat
pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca,
lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly
Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.
Android versi 4.2 (Jelly Bean)
Fitur photo
sphere untuk panaroma, daydream sebagai screensaver, power control, lock screen
widget, menjalankan banyak user (dalam tablet saja), widget terbaru.
Android 4.2
Pertama kali dikenalkan melalui LG Google
Nexus 4
Fitur-fitur android
Fitur yang tersedia di Android
adalah:
·
Kerangka
aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
·
Dalvik mesin
virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
·
Grafik:
grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
·
SQLite:
untuk penyimpanan data.
·
Mendukung
media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC,
AMR, JPG, PNG, GIF)
·
GSM,
Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
·
Kamera,
Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer
(tergantung piranti
keras)
Kelebihan/keunggulan android
1.
Open source
Ibarat sistem operasi untuk komputer desktop, Android adalah Linux untuk tablet. Ya, Android adalah sistem operasi yang berbasis kernel Linux. Android merupakan sistem operasi terbuka (open source). Artinya, Google merilis kode sumber (source code) Android untuk memudahkan pengembang aplikasi yang hendak menciptakan aplikasi untuk Android.
2.
Google serius kembangkan android
Sebagai empunya Android, Google nampak begitu serius mengembangkan ekosistem si robot hijau ini. Hingga 2012, Android telah dikembangkan sampai generasi keempat atau disebut Ice Cream Sandwich. Dari generasi ke generasi, Android terus mengalami kemajuan signifikan. Mulai dari performa teknis, hingga tampilan antarmukanya.
3.
Ketersediaan aplikasi yang berkualitas
Karena Android bersifat open source, para programmer dan pengembang aplikasi pun antusias menciptakan aplikasi. Pengembang aplikasi tak perlu berhadapan dengan prosedur platform OS berbayar, karena aplikasi buatan mereka bebas didistribusikan dengan lisensi open source, shareware atau bahkan freeware.
Selain Android Market, khusus bagi pengguna Samsung Galaxy Tablet, Anda akan dimanjakan dengan Samsung Apps, sebuah aplikasi ekslusif bagi pengguna handset Samsung yang berbasis Android. Dimana aplikasi-aplikasi di Samsung Apps berguna untuk mengoptimalkan Tablet Samsung Anda.
Ada banyak aplikasi gratis, namun tetap berkualitas mulai dari kategori game, sosial media, chatting, entertainment, hingga aplikasi perkantoran.
4.
Pengembang rajin meng-update aplikasi
Pengembang aplikasi untuk Android rajin melakukan upgrade atas aplikasi yang telah mereka buat. Ini membuktikan keseriusan dan konsistensi pengembang pada aplikasi mereka agar tidak kehilangan konsumen.
5. Keberagaman pilihan perangkat
Android tidak hanya diproduksi oleh satu vendor saja. Google mempersilakan vendor mana saja yang ingin mengadopsi Android. Google meyakini bahwa Android adalah tentang pilihan.
6. Harga terjangkau
Keberagaman pilihan smartphone Android menciptakan persaingan dagang yang kuat di antara para vendor. Ini akan merangsang para vendor untuk menciptakan perangkat Android, yang ditujukan untuk segmen low end sampai high end. Sehingga semua kalangan dapat menjajal sensasi Android.
7. Bebas mengkostumisasi ROM bagi yang suka mengoprek
ROM adalah singkatan dari Read Only Memory. Kostumisasi ROM pada Android biasa disebut rooting. Rooting bukanlah sesuatu yang ilegal dalam ekosistem Android. Fungsi rooting sejatinya digunakan pihak ketiga untuk mengembangkan aplikasi. Sedangkan untuk individu, mereka dapat mengetahui dan mengakses file sistem Android.
Memang dibutuhkan kemampuan teknis untuk melakukan rooting, seperti teknik flashing, restore, recovery, dan sebagainya. Salah satu keuntungan rooting adalah dapat menghemat daya baterai hingga meningkatkan performa smartphone, karena Anda dapat menghapus aplikasi standar yang dirasa tidak diperlukan.
8. Terkoneksi dengan seluruh layanan google
Bagi Anda yang sudah sangat familiar dengan layanan Google, maka Android adalah pilihan yang tepat. Android didesain untuk mendukung layanan GMail, Google Docs, Google Maps, YouTube, Google Talk, Google+, dan tentu saja mesin pencari Google.
Selain tujuh keunggulan Android di atas, ada satu hal penting yang sebenarnya menjadi kunci keberhasilan Android tak lain adalah dukungan vendor-vendor ternama terhadap Android.
Android didukung oleh sebuah aliansi bernama Open Handset Alliance (OHA), yang didirikan tepat saat Google memperkenalkan Android, 5 November 2007. OHA adalah sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Google, dan sampai saat ini OHA sudah beranggotakan 84 perusahaan yang bergerak di bidang hardware, software, telekomunikasi, dan semikonduktor dari seluruh dunia.
Kelemahan android
8 Kelemahan
Android yang Masih Sering Dikeluhkan Pengguna
Walaupun menjadi platform smartphone paling populer,
tidak berarti semua orang yang puas dengan Android yang sekarang.Beberapa
pengguna masih mengeluhkan kekurangan-kekurangan Android berikut ini yang membuat
mereka lebih memilih iPhone atau iPad ketimbang smartphone/tablet
Android.Android versi terbaru, Jelly Bean, memang sudah lebih baik daripada
pendahulu-nya. Namun Android versi terbaru tersebut masih langka di pasaran.
Berikut ini adalah delapan buah kekurangan Android yang paling sering mendapat komplain dari penggunanya.
Berikut ini adalah delapan buah kekurangan Android yang paling sering mendapat komplain dari penggunanya.
1.
Android masih terkesan rumit
Saat membeli ponsel/tablet Android,
kalian diharuskan mempelajari lebih banyak hal dibandingkan dengan iPhone,
karena Android mempunyai widgets, apps, dan banyak pengaturan lain yang
mungkin kalian belum pernah mengenalnya sama sekali.Contohnya seperti Samsung
Galaxy S3, yang mempunyai banyak fitur keren. Salah satunya adalah berbagi foto
otomatis via wi-fi, yang sayangnya ternyata membutuhkan pengaturan yang banyak.
2.
Konten hiburan di Google Play masih kalah banyak dibandingkan dengan iTunes
Walaupun Google sudah mengisi Google Play dengan beberapa konten entertainment seperti TV Shows dan movies untuk disewa, pilihan kontent entertainment tersebut masih kurang banyak dibandingkan dengan yang ada di iTunes. Soal musik juga Google Play masih belum memiliki musik-musik produksi Warner, salah satu dari empat label musik ternama.
Walaupun Google sudah mengisi Google Play dengan beberapa konten entertainment seperti TV Shows dan movies untuk disewa, pilihan kontent entertainment tersebut masih kurang banyak dibandingkan dengan yang ada di iTunes. Soal musik juga Google Play masih belum memiliki musik-musik produksi Warner, salah satu dari empat label musik ternama.
3.
Kurangnya aksesoris yang keren untuk perangkat Android
Desain iPhone yang menarik, nampaknya didukung oleh para pembuat aksesoris dengan membuat aksesoris pelengkap yang keren dan bagus-bagus. Namun entah kenapa Android tidak membawa antusiasme bagi pembuat aksesoris untuk membuat aksesoris yang menarik untuk perangkat-perangkat Android.
Desain iPhone yang menarik, nampaknya didukung oleh para pembuat aksesoris dengan membuat aksesoris pelengkap yang keren dan bagus-bagus. Namun entah kenapa Android tidak membawa antusiasme bagi pembuat aksesoris untuk membuat aksesoris yang menarik untuk perangkat-perangkat Android.
4.
Grafis dan animasi di iPhone masih lebih halus
Hardware
acceleration adalah proses dimana smartphone bisa berganti antara GPU (grafis)
dan CPU tanpa menggunakan memori smartphone dalam jumlah besar. Hal ini sudah
ada pada perangkat Android sejak versi awal, namun terbatas hanya pada beberapa
fitur, seperti menarik notification bar ke bawah.Perangkat Android tidak
menggunakan hardware acceleration secara penuh sampai Android versi
3.0.Sedangkan iPhone sudah menggunakan hardware acceleration sejak awal,
sehingga iPhone menciptakan user experienceyang lebih menyenangkan.Untuk
catatan, versi terbaru Android, Jelly Bean sudah memperbaiki kekurangan ini
dengan sangat baik. Sehingga user experience menjadi lebih smooth dan tidak
lagi nge-lag atau hang. Namun sayangnya baru sedikit perangkat Android dengan
Jelly Bean di pasaran
5.
Ancaman dari malware/virus pada sistem operasi Android
Karena Android adalah open source dan pengguna dapat menginstall aplikasi yang bukan berasal dari Google Play, perangkat Android lebih rentan terkena malware dan aplikasi bajakan/palsu.
Karena Android adalah open source dan pengguna dapat menginstall aplikasi yang bukan berasal dari Google Play, perangkat Android lebih rentan terkena malware dan aplikasi bajakan/palsu.
6.
Aplikasi yang berkualitas masih sedikit
Sudah dari dulu aplikasi-aplikasi pada iPhone terlihat lebih bagus dibandingkan versi Android-nya. Begitupun developer cenderung merilis aplikasi berkualitas ke iPhone terlebih dahulu, baru setelah itu di-porting ke Android.
7.
Fragmentasi
Perangkat Android beraneka ragam, mulai dari Galaxy SIII yang canggih hingga ponsel murah-meriah made in China. Hal ini dinamakan fragmentasi.Fragmentasi membuat kualitas smartphone menjadi berbeda-beda, developer pun terpaksa harus membuat aplikasinya bisa beradaptasi terhadap banyaknya bentuk dan ukuran layar pada perangkat Android yang ada.
Perangkat Android beraneka ragam, mulai dari Galaxy SIII yang canggih hingga ponsel murah-meriah made in China. Hal ini dinamakan fragmentasi.Fragmentasi membuat kualitas smartphone menjadi berbeda-beda, developer pun terpaksa harus membuat aplikasinya bisa beradaptasi terhadap banyaknya bentuk dan ukuran layar pada perangkat Android yang ada.
8.
9.
Updates Android tidak langsung tersedia untuk setiap perangkat
Google merilis Android versi terbarunya, Jelly Bean pada bulan Juli lalu. Namun kebanyakan ponsel Android sekarang masih menggunakan OS versi Gingerbread, yang keluar sekitar satu setengah tahun yang lalu. Hal ini disebabkan produsen smartphone lebih cenderung untuk memodifikasi Android OS untuk perangkat mereka, sehingga beberapa produsen memerlukan waktu tambahan untuk menawarkan update. Cara paling aman untuk menjamin kalian selalu mendapatkan update, adalah menggunakan perangkat yang asli dari Google, seperti merk Nexus.
Google merilis Android versi terbarunya, Jelly Bean pada bulan Juli lalu. Namun kebanyakan ponsel Android sekarang masih menggunakan OS versi Gingerbread, yang keluar sekitar satu setengah tahun yang lalu. Hal ini disebabkan produsen smartphone lebih cenderung untuk memodifikasi Android OS untuk perangkat mereka, sehingga beberapa produsen memerlukan waktu tambahan untuk menawarkan update. Cara paling aman untuk menjamin kalian selalu mendapatkan update, adalah menggunakan perangkat yang asli dari Google, seperti merk Nexus.