Assalamualaikum Wr Wb.. Selamat datang di e-MasterCom. Blog yang ditujukan penulis sebagai arsip dalam perjalanan hidupnya.
Sabtu, 15 Maret 2014

e-MasterComAssalamualaikum…apa kabarmu nak?


Nak, kutulis surat ini untukmu. Tidak terasa waktu terus berlari menghampiri. Masih terbayang dalam ingatan saat kau ada dalam rahim ku.
Saat itu beragam rasa harus aku tahan demi kau hidup. Rasa sakit, letih dan lelah teramat sangat. Doa dan doa selalu menemani siang malammu dirahimku. Sampai tiba waktunya kau melihat dunia..

Kata orang, itu pertaruhan nyawa seorang ibu. Kata orang pula, sakitnya ketika melahirkan tidak ada yang bisa menyamakan dengan sakit yang lain, semua itu betul nak. Ku tulis ini bukan untuk meminta balas darimu, tidak!…sekali lagi tidak..!

Melihatmu tumbuh sehat sempurna aku sudah bahagia. Fase setelah kamu lahir adalah fase perjuanganku selanjutnya. Ikhlas waktu istirahatku terganggu demi kau nak, kini sekian tahun berulang kau tampak dewasa. Aku hanya ingin pesankan padamu tentang doaku, tentang harapanku, tentang asaku padamu.

Jangan pernah sekutukan Allah. Kejarlah akhiratmu maka dunia kan mengikuti. Bukan titel semata serta harta dunia, tapi takutlah akan Allah, sekali lagi takutlah akan Allah nak.

Cinta buah hatiku. Tiba-tiba saja ingin sekali aku berbagi kisah kembali. Pasti kau tersenyum, ummi mu memang sering berbagi kisah ya nak? Sewaktu aku membaca satu tulisan. ” Subuh gak pernah, Isya kelupaan. Aku Facebook-an semalaman” (bacanya ikutin seperti yang diiklan ya nak).

Aku hanya bersyukur, bukan karena bersyukur dengan tulisan itu. Tapi aku bersyukur dan sangat bersyukur itu bukan berasal dari tulisan mu cinta. Kalian, buah hatiku ummi yakin kini berada di lingkungan yang “menjaga” kalian.

Rasa rindu serta kangen, airmata kerinduan. Biarlah menjadi kisah ummi saja. Sedang kisah kalian buah hatiku. Teruslah melukis asa merangkai cita. Membuat mimpi menjadi nyata. Kami kan tetap menemani. Terima kasih cinta buah hatiku untuk kisah kalian yang indah untuk kami, walau terkadang ada saat dimana aku harus memendam kerinduan, tetapi demi kalian menjadi yang luar biasa, aku simpan kerinduan itu, sampai saatnya tiba nanti.

Cinta buah hatiku. Saat-saat seperti ini yang tak ingin aku temui tapi tak dapat pula aku hindari. Saat kerinduan membuncah teramat sangat atau saat melihat kalian harus berjuang melukis asa. Airmata ini, airmata sayang nak, airmata ini airmata cinta. Airmata keikhlasan akan takdir-NYA.

Tapi bangganya aku saat senyummu mengembang. "Aku tidak apa-apa ummi. Ummi jangan nangis ya, Aku gak mau lihat umi nangis" 
ah cinta, betapa dengan airmata ini ingin umi katakan betapa berharganya kalian bagi kami. Ummi akan kuat cinta, sebagaimana ummi membuat kalian untuk kuat.

Cinta buah hatiku kuatlah seperti sahabat bilal, tegarlah seperti bunda siti hajar. Umi yakin kalian bisa. Teruslah kibarkan panji-panji Islam dimanapun kalian berada. Jangan pernah gentar, karena Allah selalu bersama kalian. Suatu saat nanti, ketika kalian dewasa kelak, tak usahlah kalian kembalikan apa yang telah kami berikan kepada kalian. Melihat kalian bahagia kami pun bahagia. Cukup dengan doa-doa kalian yang membantu kami, yang kelak memudahkan kami menghadap Illahi Rabbi.

Sampai disini dulu ya cinta, mujahid mujahidah umi. Jaga selalu keimanan kalian.


Wassalam, 
kami yang selalu rindu kalian, 
ummi dan abi.

sumber : Islamedia

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Eko Nopyanto

Ini adalah blog pribadi, dimana saya akan membagikan apa yang saya pelajari, buku yang saya baca, dan orang yang saya temui . Saya harap kalian bisa bergabung dalam blog ini...Read More

Translate

Coment Box

- Copyright © Eko Nopyanto -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Eko Nopyanto -